
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menegaskan meskipun kantor pusat KPK berada di Jakarta, lembaga antirasuah ini memiliki kemampuan untuk memantau seluruh wilayah Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi KPK-Pemerintah Daerah di Ancol, Jakarta, Kamis (10/7).
"Kami memiliki mata dan telinga di seluruh wilayah Republik ini," tegas Johanis. Ia memberi contoh operasi senyap KPK di Medan yang berhasil menjerat mantan Kadis PUPR Sumatera Utara Topan Ginting. "Kalau tidak benar, tidak mungkin kami bisa menangkap di Medan atau Papua melalui operasi tangkap tangan," tambahnya.
Johanis mengingatkan para pejabat daerah untuk berhati-hati dalam berkomunikasi melalui pesan singkat. KPK disebut memiliki teknologi canggih yang bisa mendeteksi berbagai jenis pesan, termasuk yang bermuatan pornografi.
"Jangan coba-coba mengirim WA berisi konten porno. Begitu disadap, semua akan terlihat. Nanti ketahuan pejabat ini ternyata suka konten porno," ujar Johanis. Namun ia menegaskan penyadapan hanya dilakukan terhadap pejabat yang diduga terlibat korupsi.
Pejabat daerah diminta tidak perlu khawatir selama menggunakan telepon untuk keperluan resmi. "Tidak usah takut menggunakan HP, selama untuk hal yang benar KPK tidak akan mengambil tindakan apapun," pungkas Johanis.