
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjalin kemitraan strategis dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dari Jepang untuk mendukung proyek-proyek transisi energi hijau dan digital di Indonesia. Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Jumat (11/7).
CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan kerja sama ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. "Kami berkomitmen memobilisasi investasi strategis yang memenuhi standar global untuk keberlanjutan dan tata kelola yang baik," ujar Rosan.
Berdasarkan kesepakatan, kedua pihak akan fokus pada proyek dekarbonisasi, energi terbarukan, transmisi listrik, pengelolaan air dan limbah, serta pembangunan green data center. JBIC akan menyediakan berbagai instrumen pendanaan termasuk pinjaman, ekuitas, dan penjaminan untuk proyek-proyek skala besar.
Ini merupakan kelanjutan dari sejumlah kemitraan strategis Danantara di tahun 2025. Sebelumnya, Danantara telah bekerja sama dengan Qatar Investment Authority (QIA) dengan dana 4 miliar dolar AS, serta membentuk platform investasi dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) senilai 2 miliar Euro.
Kerja sama terbaru Danantara dengan perusahaan energi Arab Saudi ACWA Power mencakup pendanaan hingga 10 miliar dolar AS untuk pengembangan proyek energi berkelanjutan di Indonesia. Langkah ini semakin memperkuat posisi Danantara sebagai penghubung investasi strategis untuk pembangunan infrastruktur hijau dan digital di Tanah Air.