
JAKARTA - Misteri kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekos Menteng, Jakarta Pusat, mulai terungkap melalui rekaman CCTV. Dua kamera pengawas di lokasi sempat merekam aktivitas korban sebelum kematiannya dan upaya penjaga indekos saat menemukan jenazah.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, menjelaskan bahwa rekaman CCTV masih dalam proses penyatuan di Laboratorium Forensik (Labfor). "Rekaman terpotong-potong karena menggunakan memory card dan perlu disusun ulang," ujarnya usai olah TKP, Rabu (9/7).
Rekaman pertama menunjukkan ADP keluar dari kamarnya pada Senin (7/7) pukul 23.24 WIB sambil membawa kantong kresek hitam. Ia terlihat membungkuk mengambil sandal, lalu masuk kembali ke kamar. Beberapa detik kemudian, ADP keluar lagi dengan kantong di tangan kanan dan berjalan menuju ujung lorong. Pada pukul 23.25 WIB, ia kembali terekam tanpa membawa kantong plastik, mengenakan kemeja lengan pendek dengan kancing terbuka, sebelum akhirnya masuk kamar pada pukul 23.26 WIB.
Sementara itu, rekaman kedua pada Selasa (8/7) pukul 07.37 WIB menangkap momen penjaga indekos dan seorang pria mencoba membuka paksa jendela kamar ADP menggunakan obeng. Pintu kamar yang menggunakan sistem smart lock sempat menyulitkan mereka, hingga akhirnya berhasil dibuka dari dalam. Setelah masuk, keduanya langsung keluar dalam keadaan panik dan mencari bantuan.
Kasus ini kini ditangani Polda Metro Jaya. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian ADP serta alasan di balik lakban yang melilit kepala korban. Rekaman CCTV diharapkan dapat memberikan petunjuk penting untuk mengungkap kasus ini.