
MALANG - Program Sekolah Rakyat untuk jenjang SMP di Kota Malang resmi memulai operasionalnya pada Senin (14/7) di Gedung Poltekom, Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Hari pertama akan diisi dengan pengenalan kepala sekolah dan guru yang akan membimbing 100 peserta didik terpilih.
Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito menjelaskan seluruh penyelenggaraan kini berada di bawah kendali Kementerian Sosial. "Kegiatan pembelajaran seharusnya sudah dimulai tanggal 14 Juli. Semua kewenangan termasuk penunjukan staf pengajar sudah diatur oleh Kemensos," jelas Donny pada Minggu (13/7).
Kepala sekolah terpilih berasal dari SMA Taruna Nala yang lolos seleksi ketat bersama lima kandidat lainnya. Seluruh guru direkrut langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui proses seleksi nasional. "Untuk jenjang SMA dengan 75 siswa akan beroperasi terpisah di BPSDM Jalan Kawi dengan dukungan Pemprov Jatim," tambah Donny.
Penerimaan siswa dilakukan secara proaktif oleh Dinas Sosial dengan menyasar keluarga kurang mampu (desil 1 dan 2 DTSEN) melalui sosialisasi ke tingkat kelurahan. Sekolah akan menggunakan sistem rombongan belajar dengan empat kelas untuk jenjang SMP.
Mengenai kurikulum, Donny menyatakan pihaknya mengadopsi sistem terbaik dari berbagai sekolah unggulan di Indonesia. "Kurikulumnya memang sudah disiapkan dengan memilih yang terbaik dari berbagai sekolah unggulan," pungkasnya. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.