
SUKABUMI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menetapkan status siaga kekeringan menyusul laporan dari sejumlah wilayah yang mulai mengalami krisis air bersih. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengungkapkan, Desa Karangtengah di Kecamatan Cibadak menjadi wilayah pertama yang meminta bantuan pasokan air bersih.
Meski permintaan air bersih masih relatif sedikit, BPBD telah melakukan koordinasi dengan PDAM, Dinas Sosial, PMI, dan perusahaan air minum setempat untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan di masa mendatang. "Kami menyiapkan skema penyaluran air bersih sebagai langkah preventif," jelas Deden melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/7/2025).
Menariknya, beberapa wilayah di Sukabumi justru masih mengalami curah hujan dan angin kencang akibat masa pancaroba. BPBD telah mengingatkan seluruh camat untuk mempersiapkan mitigasi menghadapi musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Agustus-Oktober 2025. Langkah antisipasi meliputi pembersihan saluran air, normalisasi sungai, pembuatan dinding penahan tebing, hingga program penghijauan.
Deden menekankan pentingnya kewaspadaan ganda di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Di satu sisi, masyarakat perlu menghemat air untuk mengatasi kekeringan, sambil bersiap menghadapi potensi banjir saat musim hujan tiba. BPBD terus memantau perkembangan kondisi melalui posko siaga bencana yang beroperasi 24 jam.