
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak akan dihentikan meskipun muncul berbagai desakan penyetopan pasca banyaknya kasus keracunan. Saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025), Cak Imin menyatakan belum ada rencana penghentian program tersebut. Menanggapi usulan alternatif seperti pemberian paket makanan yang dikelola orang tua siswa, Cak Imin menyerahkan sepenuhnya kebijakan teknis tersebut kepada Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara program.
Cak Imin menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek program MBG, tidak hanya terbatas pada kasus keracunan tetapi juga termasuk kelambanan sistem dan berbagai kendala implementasi di lapangan. Ia memastikan bahwa pemerintah bersama DPR akan melakukan pembenahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi desakan dari Indonesia Corruption Watch dan koalisi masyarakat yang meminta penghentian sementara program disertai audit total, mengingat data BGN mencatat 4.711 kasus keracunan MBG terjadi sejak Januari hingga September 2025 dengan penyebab beragam mulai dari ketidakterbiasaan SPPG memasak dalam porsi besar hingga pergantian supplier bahan baku.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi desakan dari Indonesia Corruption Watch dan koalisi masyarakat yang meminta penghentian sementara program disertai audit total, mengingat data BGN mencatat 4.711 kasus keracunan MBG terjadi sejak Januari hingga September 2025 dengan penyebab beragam mulai dari ketidakterbiasaan SPPG memasak dalam porsi besar hingga pergantian supplier bahan baku.