
JAKARTA – Pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi mengangkat Glenny H. Kairupan sebagai Direktur Utama, menggantikan Wamildan Tsani. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Auditorium Gedung Manajemen Garuda, Cengkareng, Rabu (15/10).
Manajemen Garuda Indonesia menyebutkan, RUPSLB dihadiri pemegang saham yang mewakili 68,65 miliar lembar saham atau 75,04 persen dari total saham dengan hak suara. Agenda rapat kali ini difokuskan pada perubahan susunan pengurus perseroan sebagai langkah strategis dalam memperkuat proses restrukturisasi dan penyehatan kinerja perusahaan.
Glenny Kairupan merupakan purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris Garuda Indonesia. Ia juga dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto dan pernah aktif sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra. Pengangkatannya dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat kepemimpinan Garuda di tengah proses pemulihan bisnis pasca restrukturisasi.
Selain menunjuk Glenny sebagai Direktur Utama, RUPSLB juga menetapkan Thomas Sugiarto Oentoro sebagai Wakil Direktur Utama, Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi. Sementara itu, posisi Komisaris diisi oleh Frans Dicky Tamara, yang sebelumnya juga terlibat dalam jajaran dewan pengawas perseroan.
Manajemen Garuda menegaskan, perubahan susunan pengurus ini telah memperoleh persetujuan Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham mayoritas dan mendapat pengawasan dari BPI Danantara Indonesia. Langkah ini diharapkan memperkuat fondasi bisnis perusahaan agar lebih adaptif terhadap dinamika industri penerbangan global.
Adapun susunan Dewan Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia hasil RUPSLB yakni: Direktur Utama Glenny H. Kairupan, Wakil Direktur Utama Thomas Sugiarto Oentoro, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Balagopal Kunduvara, Direktur Niaga Reza Aulia Hakim, Direktur Teknik Mukhtaris, Direktur Human Capital & Corporate Service Eksitarino Irianto, dan Direktur Transformasi Neil Raymond Mills. Sementara di jajaran komisaris, posisi Komisaris Utama dijabat Fadjar Prasetyo, dengan anggota Chairal Tanjung, Frans Dicky Tamara, dan Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen.