Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 19 Oktober 2025

Wisata

Tiga Stasiun di Banyuwangi Direnovasi, KAI Usung Nuansa Adat Osing

Ima KarimahSabtu, 18 Oktober 2025 10:26 WIB
Tiga Stasiun di Banyuwangi Direnovasi, KAI Usung Nuansa Adat Osing

stasiun di Banyuwangi

ratecard

BANYUWANGI – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember merenovasi tiga stasiun di Banyuwangi dengan mengusung nuansa adat Osing, suku asli Banyuwangi. Tiga stasiun yang mendapat sentuhan renovasi tersebut yakni Stasiun Ketapang, Stasiun Banyuwangi Kota, dan Stasiun Kalisetail. Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya jumlah penumpang ke Banyuwangi setiap tahunnya.

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan, renovasi dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan sekaligus menonjolkan identitas lokal Banyuwangi. “Penumpang di tiga stasiun tersebut terus meningkat, terutama menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru. Renovasi ini untuk menambah kenyamanan dan menghadirkan ciri khas lokal Banyuwangi,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Berdasarkan data KAI Daop 9, pada triwulan III tahun 2025 jumlah penumpang tertinggi masih tercatat di Stasiun Jember. Namun, posisi kedua hingga keempat ditempati Stasiun Banyuwangi Kota, Ketapang, dan Kalisetail. Jika digabung, total penumpang dari tiga stasiun di Banyuwangi menempati posisi tertinggi di wilayah Daop 9.

Renovasi terbesar dilakukan di Stasiun Ketapang, meliputi pembenahan fasad dengan gaya arsitektur Osing, penataan hall utama, ruang boarding, serta pembangunan jogging track di sisi utara stasiun. Pekerjaan dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember 2025 agar siap beroperasi penuh sebelum masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

Sementara di Stasiun Banyuwangi Kota, renovasi dilakukan pada bagian atap bangunan lama agar selaras dengan desain modern gedung baru. KAI juga meninggikan peron dan memperbarui kanopi untuk menyesuaikan dengan estetika lingkungan sekitar. Adapun di Stasiun Kalisetail, dilakukan penataan ulang area parkir, penambahan musala, serta ruang tenant agar pengguna lebih nyaman.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi langkah KAI yang menggabungkan unsur budaya lokal dalam infrastruktur transportasi. “Stasiun bukan sekadar tempat naik turun penumpang, tapi juga ruang publik yang memiliki nilai historis dan budaya. Kami senang karena KAI sejalan dengan visi Pemkab Banyuwangi dalam menghadirkan ruang publik yang hidup dan berkarakter lokal,” ujar Ipuk.

Pilihan Untukmu