Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Sosial

Yusril: Perputaran Uang Judi Online Lebih Besar daripada Korupsi, Tertinggi Narkoba

Mita BerlianaSelasa, 04 November 2025 14:15 WIB
Yusril: Perputaran Uang Judi Online Lebih Besar daripada Korupsi, Tertinggi Narkoba

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra

ratecard

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa perputaran uang dari judi online lebih besar dibandingkan dengan hasil dari tindak pidana korupsi. Pernyataan ini disampaikan Yusril saat ditemui di Kantor Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan di Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa, 4/11/2025.


"Uang yang beredar terkait dengan perjudian itu besar ya, mungkin lebih besar daripada uang hasil korupsi," kata Yusril. Namun, Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut meyakini bahwa perputaran uang paling besar justru berasal dari perdagangan narkoba. Oleh karena itu, menurut Yusril, permasalahan narkoba, judi, dan korupsi harus menjadi perhatian serius pemerintahan untuk ditindak tegas tanpa pandang bulu.


Yusril menekankan bahwa Presiden Prabowo sangat fokus dalam memberantas tindak kejahatan judi online. "Kemarin di sidang APEC beliau (Prabowo) mengatakan bahwa belasan triliun, belasan miliar dollar uang kita itu, negara dirugikan setiap tahunnya akibat judi online," ungkap Yusril. Kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah ini menunjukkan besarnya dampak negatif dari praktik judi online terhadap perekonomian nasional.


Pemerintah juga telah menemukan adanya penyalahgunaan dana bantuan sosial dan beasiswa untuk kegiatan judi online. Yusril mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kerja sama dengan PPATK, terdapat lebih dari 600.000 penerima bantuan sosial yang menggunakan dana tersebut sebagai modal untuk bermain judi online. Temuan ini menunjukkan bahwa praktik judi online telah menyasar berbagai kalangan masyarakat, termasuk penerima bantuan pemerintah yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup yang lebih produktif.

Pilihan Untukmu