Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Politik

PSI: Tak Perlu Khawatir Jokowi Dianggap Cawe-cawe, Eks Presiden Lain Juga Sibuk Berpolitik

Mita BerlianaSabtu, 15 November 2025 17:27 WIB
PSI: Tak Perlu Khawatir Jokowi Dianggap Cawe-cawe, Eks Presiden Lain Juga Sibuk Berpolitik

Ketua Harian PSI Ahmad Ali

ratecard

BANDUNG - Partai Solidaritas Indonesia menyatakan tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan jika mantan Presiden Joko Widodo dianggap melakukan intervensi politik atau cawe-cawe dengan membantu PSI memenangkan Pemilu 2029. Ketua Harian PSI Ahmad Ali mengungkapkan keheranannya mengapa publik tidak mempersoalkan mantan presiden lain yang masih aktif berpolitik. "Sudah waktunya bangsa ini juga berlaku adil. Ya kalau banyak orang mengatakan jangan melawan lupa, ya juga waktunya jangan kita menutup mata. Hari ini di depan mata kita ada beberapa mantan kepala negara yang masih asyik-asyik saja di partai politik, dan bahkan mendirikan partai politik. Dan sampai hari ini belum mau melepaskan jabatan-jabatan itu. Kok tidak direpotin, tidak dipusingkan gitu lho?" ujar Ali di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (14/11/2025) malam.


Ali menegaskan bahwa jika Jokowi ingin membantu PSI, hal tersebut merupakan hak politik yang tidak perlu dipersalahkan. Ia juga menyatakan kebingungannya terhadap orang-orang yang merasa takut ketika Jokowi kembali terjun ke dunia politik setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden. "Cawe-cawe, apa sih cawe-cawe itu? Hari ini kalau kita mau jujur, jangankan anak presiden. Coba cek di seluruh Indonesia, ada berapa sih anak gubernur yang jadi kepala daerah? Ada berapa sih anak bupati yang jadi bupati itu sendiri? Ini kan adalah faktanya," jelas Ali. Menurutnya, perhatian berlebihan terhadap Jokowi terjadi karena sosoknya dinilai terlalu luar biasa sehingga menimbulkan ketakutan tertentu di kalangan tertentu.


PSI juga mengapresiasi teladan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto dalam menghormati pemimpin terdahulu. Ali menekankan pentingnya meneladani sikap Prabowo yang tidak pernah menjatuhkan para pemimpin sebelumnya. "Termasuk teladan bagaimana selalu dia berpesan untuk kita menghormati para pemimpin terdahulu, bagaimana kejujurannya selalu mengatakan bahwa dia selalu ingin dipecah belah dengan Pak Jokowi, tapi dia selalu berpesan bahwa, 'janganlah, jangan pemimpin itu ketika dia berkuasa dipuja-puji, setelah tidak berkuasa dikuyuk-kuyuk'," papar Ali. Ia menambahkan bahwa dengan mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan mengakuinya sebagai guru politik, Prabowo justru menunjukkan keluhuran budi tanpa mengurangi kehormatannya sebagai presiden.

Pilihan Untukmu