
MALANG - Seorang pemuda ditemukan meninggal dunia di area pinggir Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) sisi timur, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 19.10 WIB. Korban yang telah diidentifikasi berinisial NFR (25) tersebut adalah warga Kecamatan Lowokwaru dan merupakan mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang. Diduga kuat, tragedi ini terjadi karena korban mengalami tekanan berat terkait masalah perkuliahan dan pengerjaan skripsi yang tidak kunjung selesai.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, menjelaskan bahwa korban meninggal setelah diduga sengaja menjatuhkan dirinya dari atas Jembatan Soehat. "Ketika itu, ada dua orang saksi pengguna jalan yang melihat korban duduk di pinggir jembatan sambil minum air putih. Setelah itu, korban menjatuhkan diri ke belakang," ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (29/11/2025).
Kedua saksi kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada satpam apartemen Soehat, yang lalu meneruskannya kepada pihak kepolisian. Tim dari kepolisian bersama relawan medis pun segera tiba di lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi dan proses evakuasi. "Setelah dilakukan identifikasi, kondisi korban dipastikan sudah meninggal. Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang," jelas Yudi.
Dalam proses evakuasi, pihak keluarga korban datang ke lokasi setelah menerima pesan terakhir dari korban. Kehadiran mereka, khususnya adik korban, sangat membantu proses identifikasi. "Adik korban datang langsung ke lokasi kejadian. Ia datang karena kakaknya tiba-tiba mengirimkan beberapa kata-kata atau pesan terakhir. Dan setelah dikonfirmasi, ternyata benar korban yang jatuh tersebut merupakan kakaknya," bebernya.
Berdasarkan penyelidikan sementara dan keterangan dari keluarga, terutama pesan terakhir yang ditinggalkan, diduga NFR sengaja melakukan aksi tersebut karena merasa tertekan dengan masalah perkuliahan dan skripsi yang tak kunjung rampung. "Dari pesan terakhir yang dikirimkan, korban sengaja melakukan perbuatan tersebut karena tertekan masalah perkuliahan dan skripsi yang tidak kunjung selesai. Dan saat ini, jenazah korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya.




















