Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Sosial

Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Jombang Capai 183 Kasus Sepanjang 2025, Tren Menurun

Mita BerlianaSabtu, 29 November 2025 16:18 WIB
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Jombang Capai 183 Kasus Sepanjang 2025, Tren Menurun

ilustrasi

ratecard

JOMBANG - Kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak di Kabupaten Jombang masih mencatatkan angka yang serius sepanjang tahun 2025. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) setempat mengonfirmasi telah menangani 183 laporan kasus sepanjang tahun ini. Kepala DPPKB-PPPA Jombang, Ma’murotus Sa’diyah atau yang akrab disapa Ning Eyik, merinci bahwa dari jumlah tersebut, 100 kasus dialami oleh anak-anak dan 83 kasus menimpa perempuan. "Mayoritas korban memang perempuan dan anak. Namun kami juga mencatat ada sejumlah kecil korban laki-laki," ucapnya dalam keterangan  pada Jumat (28/11/2025).


Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tren kekerasan di Jombang justru menunjukkan penurunan. Pada tahun 2024, instansi tersebut mencatat adanya 256 kasus, suatu angka yang lebih tinggi daripada realisasi tahun 2025. Meski terjadi penurunan, hal ini tidak lantas membuat pihaknya berpuas diri. Pemerintah daerah disebut terus memperkuat upaya pencegahan melalui kolaborasi antar sektor dan dengan memperbanyak edukasi langsung kepada masyarakat, dengan fokus khusus pada lingkungan sekolah.


"Kami membangun simpul pencegahan kekerasan seksual. Anak-anak perlu dibekali pengetahuan mengenai reproduksi yang wajib mereka jaga dan bagaimana melindungi diri dari kekerasan," ujar Ning Eyik. Sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan edukasi, Jombang kini telah memiliki sejumlah master teacher yang bertugas memberikan penyuluhan mengenai perlindungan anak dan kesehatan reproduksi. Para pengajar ini nantinya akan direplikasi ke lebih banyak sekolah agar pemahaman yang sama dapat disampaikan secara merata. "Program tersebut diharapkan mampu menciptakan kesadaran sejak dini, meminimalkan potensi kekerasan, serta memperkuat perlindungan bagi perempuan dan anak di seluruh wilayah Jombang," pungkas Ning Eyik.

Pilihan Untukmu