KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Kuliner

Dadar Gulung Kue Khas Indonesia, Ternyata Begini Sejarah dan Filosofinya!

Elviana Diah RosmitaRabu, 27 November 2024 20:46 WIB
Dadar Gulung Kue Khas Indonesia, Ternyata Begini Sejarah dan Filosofinya!

Dadar Gulung (Sumber: Pinterest)

ratecard

Dadar gulung berasal dari dua kata yaitu “dadar” dan “gulung”.

Dadar artinya telur atau adonan tepung yang digoreng tipis, sedangkan gulung artinya melipat atau menggulung.

Menurut istilah, dadar gulung diartikan sebagai makanan tradisional yang terbuat dari adonan tepung yang digulung.

Dadar gulung tidak lepas dari pengaruh budaya luar dalam hal bahan dan cara penyajiannya.

Pengaruh budaya luar tersebut berasal dari bangsa-bangsa yang pernah datang ke Indonesia seperti Arab, Cina, dan India.

Teknik pembuatan kulit dadar gulung yang tipis disinyalir terinspirasi dari kuliner-kuliner di Eropa dan Cina.

Di Indonesia dadar gulung identik dengan warna hijau dengan isian parutan kelapa yang dicampur gula merah.

Rasa manis dan gurih dadar gulung menjadi cita rasa khas nusantara yang diminati pecinta kuliner macanegara.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur dadar gulung sering disajikan dalam upacara-upacara adat atau upacara keagamaan sebagai simbol kesederhanaan dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pada masa lampau dadar gulung dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

Bahan-bahan untuk membuat dadar gulung pada masa itu meliputi tepung, telur, santan, dan kelapa.

Warna hijau yang menjadi ciri khas dadar gulung terbuat dari daun pandan, sehingga memiliki aroma khas dibandingkan menggunakan pewarna buatan.

Penggunaan bahan-bahan alami dalam membuat dadar gulung inilah yang mencerminkan kearifan lokal dan kecintaan masyarakat terhadap alam sekitar.

Meskipun memiliki bahan dasar yang sama, tetapi di Sumatera, Bali, dan daerah lainnya dadar gulung memiliki bentuk dan rasa yang berbeda.

Seperti halnya makanan tradisional lainnya, dadar gulung memiliki filosofi tersendiri.

Bentuk dadar gulung yang sederhana tetapi terbungkus rapi menggambarkan kehidupan masyarakat bersahaja dan teratur.

Warna hijau dari daun pandan pada kulit dadar gulung menggambarkan kesuburan dan kehidupan yang sejahtera.

Isian kelapa yang dimasak dengan gula merah dalam dadar gulung menggambarkan harapan kehidupan penuh berkah dan kebahagiaan.

Dalam budaya Jawa, dadar gulung dijadikan simbol keharmonisan keluarga.

Hal di atas disebabkan pada proses penggulungan adonan dadar gulung dilakukan secara hati-hati.

Sifat kehati-hatian inilah menggambarkan kehidupan keluarga yang harus dijaga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Seiring perkembangan zaman dadar gulung mengalami banyak inovasi.

Inovasi-inovasi dadar gulung tampak dari segi rasa, tampilan, maupun bahan-bahan yang digunakan.

Jika dulu isian dadar gulung terbuat dari parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah.

Kini isian dadar gulung bervariasi mulai dari cokelat, keju, hingga buah-buahan.

Inovasi dadar gulung yang kekinian membuat generasi muda makin tertarik untuk mencobanya.

Bahkan warna kulit dadar gulung tidak lagi hijau dari daun pandan.

Tetapi ada warna merah, kuning, cokelat, dan warna pelangi yang menambah daya estetika.

Banyak kafe dan restoran yang menyajikan dadar gulung sebagai camilan atau hidangan penutup.

Sebagai camilan atau hidangan di restoran maupun kafe dadar gulung dikombinasikan dengan plating menarik dan rasa yang unik untuk menambah daya tarik pengunjung.

Hal itu menunjukkan bahwa meskipun dadar gulung merupakan jajanan tradisional namun hingga kini mampu beradaptasi seiring perkembangan zaman.

Tidak hanya sebagai camilan atau hidangan yang disajikan di kafe maupun restoran.

Dadar gulung juga kerap dipromosikan dalam ajang kuliner Indonesia, baik di dalam maupun dalam negeri.

Dampak promosi saat ajang kuliner menjadikan dadar gulung bisa dikenal di seluruh dunia.

(edr)

Pilihan Untukmu