Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 24 Mei 2025

Edukasi

Tips Memilih Koperasi yang Baik dan Aman: Panduan Cerdas untuk Masyarakat

Ima KarimahRabu, 21 Mei 2025 09:42 WIB
Tips Memilih Koperasi yang Baik dan Aman: Panduan Cerdas untuk Masyarakat

Sumber: Kemenkop UMKM

ratecard

Koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong, koperasi memiliki peran strategis dalam menyediakan akses keuangan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Namun, maraknya kasus koperasi yang tidak transparan dan berujung pada kerugian anggota membuat masyarakat harus lebih waspada dalam memilih koperasi.

Untuk membantu masyarakat agar tidak terjebak dalam koperasi abal-abal, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Republik Indonesia merilis panduan praktis mengenai cara memilih koperasi yang baik dan aman. Berikut adalah kriteria yang bisa menjadi acuan dalam menilai apakah sebuah koperasi terpercaya atau tidak.

1. Simpanan

Koperasi terpercaya umumnya memberikan bunga simpanan yang wajar dan sesuai dengan ketentuan, yaitu maksimal 9% per tahun. Jika ada koperasi yang menawarkan bunga simpanan di atas angka tersebut, maka patut dicurigai. Koperasi yang tidak terpercaya biasanya menjanjikan bunga simpanan di atas 9% per tahun untuk menarik minat masyarakat, padahal sering kali tidak disertai dengan manajemen risiko dan pengelolaan keuangan yang sehat.

2. Pinjaman

Dalam hal pemberian pinjaman, koperasi yang sehat akan menetapkan bunga pinjaman maksimal 24% per tahun. Sebaliknya, koperasi tidak terpercaya kerap menawarkan bunga yang sangat tinggi di atas angka tersebut, atau bahkan menerapkan sistem bunga yang tidak jelas dan sering berubah-ubah, yang pada akhirnya merugikan peminjam.

3. Transparansi Keuangan

Ciri koperasi sehat adalah adanya laporan keuangan yang jelas, terbuka, dan dapat diakses oleh anggota. Transparansi ini penting untuk memastikan bahwa dana yang dikelola koperasi digunakan dengan baik. Jika laporan keuangan tidak tersedia atau tidak jelas, maka hal tersebut merupakan indikasi kuat koperasi tidak terpercaya.

4. Manajemen

Koperasi yang baik dikelola oleh pengurus yang profesional dan kredibel. Mereka umumnya memiliki pengalaman, integritas, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip koperasi. Di sisi lain, koperasi bermasalah sering dikelola oleh pengurus yang tidak kompeten, tidak memiliki rekam jejak yang jelas, dan kurang profesional.

5. Keanggotaan

Salah satu prinsip dasar koperasi adalah partisipasi aktif anggota dalam pengambilan keputusan. Koperasi yang sehat akan melibatkan anggotanya dalam rapat anggota dan memberi ruang untuk menyampaikan aspirasi. Sebaliknya, pada koperasi tidak terpercaya, anggota biasanya tidak diberi akses atau bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

6. Program dan Layanan

Koperasi terpercaya menawarkan program dan layanan yang relevan dengan kebutuhan anggotanya, seperti pinjaman usaha, tabungan, dan pelatihan kewirausahaan. Sementara itu, koperasi yang tidak aman sering kali menawarkan program yang tidak jelas manfaatnya bagi anggota, atau bahkan hanya menjadi kedok untuk menghimpun dana.

7. Pengawasan dan Audit

Koperasi yang sehat mendapatkan pengawasan dari Kemenkop atau Dinas Koperasi setempat serta diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Ini penting untuk memastikan tata kelola koperasi berjalan sesuai prinsip akuntabilitas. Jika pengawasan dan audit ini tidak dilakukan, maka risiko penyimpangan dana dan pengelolaan keuangan menjad

i sangat tinggi.

Pilihan Untukmu