Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Kesehatan

Menkes Targetkan Deteksi Dini Penyakit di 200 Ribu Sekolah Mulai Juli 2025

Mita BerlianaMinggu, 18 Mei 2025 13:20 WIB
Menkes Targetkan Deteksi Dini Penyakit di 200 Ribu Sekolah Mulai Juli 2025

periksa kesehatan

ratecard

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI terus menggencarkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) demi memperluas cakupan deteksi dini penyakit. Mulai Juli 2025, program ini akan menyasar 200 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi nasional untuk mencapai target 300 ribu peserta per hari. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa CKG akan menjadi program skrining terbesar dalam sejarah Indonesia, menargetkan seluruh lapisan usia penduduk.

Target Ambisius Demi Masyarakat Sehat

Dalam diskusi kesehatan di Jakarta pada Sabtu (17/5/2025), Budi menjelaskan bahwa CKG telah menjangkau 5,8 juta warga sejak Februari 2025. Namun, angka ini masih jauh dari target nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Untuk mengejar kekurangan, Menkes menambahkan pelaksanaan CKG di sekolah-sekolah. Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan akan dilakukan melalui 10 ribu puskesmas yang tersebar di berbagai daerah.

Langkah ini dianggap strategis karena sekolah merupakan titik kumpul efektif untuk menjangkau kelompok usia muda dalam jumlah besar. Selain itu, pelajar juga dinilai sebagai kelompok penting untuk ditanamkan budaya hidup sehat sejak dini.

Deteksi Dini: Hemat Biaya, Cegah Penyakit

Program ini tidak hanya soal jumlah peserta, tetapi juga dampak jangka panjangnya. Menurut Menkes, deteksi dini bisa menurunkan beban biaya pengobatan karena penyakit diketahui dan ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius.

“Pengobatan akan jauh lebih murah jika diketahui lebih awal. Makanya, deteksi dini itu penting,” ujar Budi. Salah satu indikator yang diukur dalam CKG adalah lingkar perut, yang menjadi salah satu penanda risiko penyakit kronis.

Dengan target tambahan 28 juta peserta hingga akhir tahun, pemerintah mendorong semua pihak untuk berpartisipasi aktif, termasuk masyarakat, sekolah, dan fasilitas kesehatan.

CKG Sebagai Arah Baru Pelayanan Kesehatan

Budi juga menegaskan bahwa program ini bersifat inklusif dan menyentuh semua tahap kehidupan: dari bayi hingga lansia. Dengan demikian, CKG menjadi penanda perubahan arah layanan kesehatan dari kuratif ke preventif.

Jika rata-rata peserta harian bisa ditingkatkan hingga 300 ribu orang, maka target deteksi nasional bisa tercapai dengan lebih cepat. Pemerintah berharap upaya ini juga bisa menjadi warisan jangka panjang untuk generasi yang lebih sehat dan sadar kesehatan.

Melalui CKG di sekolah, Kemenkes tidak hanya ingin memeriksa, tetapi juga mendidik. Langkah ini membentuk fondasi kuat bagi masa depan kesehatan masyarakat Indonesia.

Pilihan Untukmu