Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Motivision

Tak Hanya Anak, Orangtua juga Perlu Belajar Regulasi Emosi

Mita BerlianaMinggu, 18 Mei 2025 14:25 WIB
Tak Hanya Anak, Orangtua juga Perlu Belajar Regulasi Emosi

ayah ibu dan anak

ratecard

Mengajarkan regulasi emosi pada anak menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang mereka. Keterampilan ini membantu anak mengenali, memahami, dan mengelola emosi, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Namun, menurut psikolog Caca Tengker, adik dari publik figur Nagita Slavina, orangtua juga harus mengasah kemampuan serupa. Sebab, cara orangtua meregulasi emosinya akan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak.

Regulasi Emosi Bukan Sekadar Menahan Marah

Caca menjelaskan bahwa kemampuan regulasi emosi tidak hanya soal menahan amarah. Lebih dari itu, ini tentang mengekspresikan emosi secara sehat dan proporsional.

Ketika emosi seperti marah disalurkan secara tidak tepat—misalnya dengan cara meledak-ledak atau dipendam—hal itu bisa menimbulkan dampak psikologis, seperti overthinking. Efeknya bahkan bisa merembet pada pola tidur hingga kualitas pengasuhan.

Efek Emosi Orangtua terhadap Anak

Kondisi emosional orangtua, khususnya ibu, sangat memengaruhi anak. Caca menyebut, banyak ibu yang setelah marah justru dihantui rasa bersalah yang berlebihan. Mereka kerap mempertanyakan apakah kemarahan itu menyakiti anak secara emosional, bahkan memunculkan trauma jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk sadar bahwa anak belajar banyak dari cara orangtua mengelola emosinya. Anak perlu melihat bahwa emosi adalah hal yang wajar dan dapat diatur, bukan dihindari.

Menjadi Teladan Tanpa Harus Sempurna

Caca juga mengingatkan bahwa menjadi teladan bukan berarti harus sempurna. Orangtua tetap boleh menunjukkan emosi, namun dengan cara yang sehat dan penuh kesadaran.

“Anak butuh belajar bahwa orang dewasa pun punya emosi. Dari situ mereka tahu bahwa emosi itu valid, dan bisa dihadapi dengan cara yang baik,” ujar Caca. Dengan demikian, proses pembelajaran emosi menjadi dua arah—baik bagi anak maupun orangtua.

Pilihan Untukmu