KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Kesehatan

Viral Fenomena Jam Koma di Kalangan Gen Z, Begini Penjelasannya

Risma Mufidatul Lailis Senin, 28 Oktober 2024 11:47 WIB
Viral Fenomena Jam Koma di Kalangan Gen Z, Begini Penjelasannya

Sumber: Pinterest

ratecard

Sebuah istilah baru mulai marak dibicarakan di kalangan remaja dan dewasa muda, terutama di antara anggota Gen Z yaitu 'Jam Koma'. 

Istilah ini telah menjadi trending topic di platform media sosial seperti TikTok, serta mendapat perhatian luas di komunitas online lainnya.

Fenomena ini menggambarkan kondisi kelelahan ekstrem yang dialami seseorang, di mana tubuh dan pikiran tidak dapat berfungsi secara optimal. 

Jam koma sendiri merupakan gabungan dari kata "jam," yang merujuk pada waktu. Sedangkan kata "koma" biasanya digunakan dalam konteks medis untuk menggambarkan kondisi kehilangan kesadaran atau ketidakresponsifan. 

Dalam konteks ini, 'koma' digunakan secara metaforis untuk menunjukkan keadaan di mana seseorang merasa "mati rasa" akibat kelelahan yang berlebihan.

Mengutip dari akun tiktok Oslo Ibrahim, jam koma merupakan jam-jam di mana seseorang merasa sangat overwhelmed yang membuat otak sangat overused. Sehingga, menyebabkan seseorang melakukan aktivitas-aktivitas lain secara tidak sadar.

Ciri-cirinya, mulai dari kehilangan fokus yang dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam berkonsentrasi dan sering kali terlihat dengan pandangan kosong saat melakukan aktivitas.

Selanjutnya, banyak di antaranya yang melakukan kesalahan kecil, mulai saat berbicara atau mengetik, seperti salah memesan ojek online tetapi malah berjalan kaki.

Gejala yang mudah dikenali adalah kelelahan fisik dan mental. Kondisi ini sering terjadi setelah menjalani aktivitas seharian penuh, baik secara fisik maupun mental, biasanya terjadi pada sore hingga malam hari.

Fenomena ini tidak hanya dapat memengaruhi produktivitas saja, tetapi juga bisa menyerang kesehatan mental dan fisik. Bisa menyebabkan stres berkepanjangan, serta menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti anxiety atau kecemasan, gangguan tidur, bahkan sampai depresi.

Penyebabnya pun sangat beragam, penggunaan gadget secara berlebihan dapat mengganggu pola tidur dan menurunkan tingkat energi.

Gen Z yang tumbuh dengan kecanggihan teknologi, seringkali terjebak dalam aktivitas online tanpa mengenal waktu. Beberapa di antara mereka terjebak dengan begadang untuk menyelesaikan tugas atau hanya sekedar scrolling sosial media. 

Tak hanya itu, tekanan akademik dan pekerjaan yang menuntut mereka untuk selalu produktif dan menyebabkan stres berlebih juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. 

Diikuti dengan pola makan yang tidak sehat, sering makan dan minum berbau junk food, gula, dan tinggi kafein juga menjadi salah satu faktor lainnya.

Untuk mengatasi kondisi jam koma, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi menjaga pola tidur dengan baik. Tidur cukup dan teratur sangat penting untuk memulihkan energi.

Selanjutnya, mengatur waktu istirahat menjadi secukup mungkin. Mengambil jeda singkat selama aktivitas dapat membantu mengembalikan fokus.

Melakukan aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki ataupun latihan pernapasan singkat. Hal ini dapat membantu meningkatkan energi saat mengalami jam koma.

Tak hanya itu, mengurangi konsumsi kafein juga diperlukan untuk mengurangi efek dari "jam koma".

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan fisik, banyak anak muda mulai berbagi pengalaman mereka tentang “jam koma” atau kelelahan ekstrem ini. 

Melalui pemahaman dan dukungan satu sama lain, diharapkan fenomena ini dapat ditangani dengan lebih baik.

(fda)

Pilihan Untukmu