Anemia
adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin, protein penting yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan
sel darah merah menyebabkan pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh tidak
berjalan optimal.
Akibatnya,
penderita anemia sering merasa lemah, lelah, dan pusing.
Anemia
dapat menyerang siapa saja. Tak terkecuali anak-anak dan remaja perempuan.
Pencegahan
anemia sejak dini sangat penting untuk mencegah dampak negatif terhadap
pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan kesehatan anak-anak maupun remaja
perempuan jangka panjang.
Anemia
disebabkan oleh berbagai faktor, contohnya kekurangan zat besi, asam folat,
vitamin B12.
Zat
besi adalah komponen utama dalam hemoglobin untuk memproduksi sel darah merah
yang sehat.
Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia kekurangan zat besi disebabkan oleh pola
makan yang kurang sehat.
Baca Juga : 9 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Anak-anak
cenderung mengonsumsi makanan rendah zat besi sehingga lebih rentan mengalami
anemia.
Selain
itu, kehilangan darah akibat menstruasi berat pada remaja perempuan dan
penyakit kronis seperti malaria atau tuberkulosis juga dapat menyebabkan
anemia.
Anemia
memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan fisik dan mental
anak-anak dan remaja perempuan.
Pada
anak-anak anemia dapat menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan belajar,
dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Anak
yang mengalami anemia seringkali tampak lemas dan lesu. Akibatnya aktivitas
sehari-hari mereka menjadi terganggu.
Pada
remaja perempuan anemia dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi di masa depan
dan meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.
Jika
anemia tidak ditangani sejak dini bisa berdampak jangka panjang dan mengganggu
kualitas hidup mereka.
Untuk
mengatasi anemia sejak dini diperlukan perbaikan asupan nutrisi, edukasi, serta
intervensi medis yang tepat.
Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada
anak-anak dan remaja perempuan.
Meningkatkan Asupan Makanan Kaya Zat Besi
Salah
satu cara paling efektif untuk mencegah anemia adalah memastikan anak-anak
mendapatkan cukup zat besi dari makanan.
Makanan
yang kaya zat besi dapat ditemukan dalam daging merah, ayam, dan ikan.
Tidak
hanya itu makanan nabati seperti bayam, kacang-kacangan, dan sereal fortifikasi
juga mengandung zat besi. Meskipun tergolong rendah.
Untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati dapat mengonsumsi makanan
yang kaya akan vitamin C.
Kurangi
mengonsumsi teh dan kopi karena minuman tersebut mengandung tanin yang dapat menghambat
penyerapan zat besi.
Pemberian Suplemen Zat Besi
Mengatur
pola makan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi bagi anak-anak
dan remaja perempuan yang berisiko tinggi terkena anemia.
Oleh
karena itu, suplemen zat besi dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan
zat besi.
Pemberian
suplemen zat besi secara rutin dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan
mencegah anemia pada anak-anak maupun remaja perempuan.
Pemberian
tablet tambah darah (TTD) untuk remaja perempuan di sekolah-sekolah telah
menjadi program pemerintah Indonesia untuk mencegah anemia.
Suplemen
tambah darah dapat diberikan tiap seminggu sekali pada remaja perempuan yang
rentan mengalami anemia akibat menstruasi.
Tetapi
penggunaan suplemen tambah darah perlu dipantau agar dosisnya tidak berlebihan
sebab dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Edukasi Gizi dan Pola Hidup Sehat
Memberikan
edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat sangat
penting dalam pencegahan anemia.
Hal
itu dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan di sekolah atau pusat layanan
kesehatan dengan cara mengenalkan contoh-contoh makanan yang mengandung zat
besi pada anak-anak dan orang tua beserta caranya meningkatkan penyerapan
nutrisi.
Selain
itu senantiasa menjaga kebersihan dengan cara membiasakan mencuci tangan sebelum
makan dapat menghindari infeksi cacing dan membantu mencegah anemia.
Pasalnya,
infeksi cacing dapat menyerap nutrisi dari tubuh dan menyebabkan anemia. Terutama
di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan
kesehatan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi anemia.
Anak-anak
maupun remaja perempuan dapat menuju pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin secara berkala.
Melalui
pemeriksaan rutin anemia dapat terdeteksi sejak dini sehingga memperoleh
penanganan tepat sebelum berdampak yang lebih serius.
Intervensi pada Kelompok Rentan
Remaja
perempuan yang mengalami menstruasi berat atau anak-anak yang sering terkena
infeksi memerlukan perhatian khusus.
Pemberian
suplemen atau perawatan untuk mengatasi penyebab utama anemia, seperti infeksi
cacing atau menstruasi yang tidak teratur, dapat membantu mencegah terjadinya
anemia yang lebih parah.
(edr)