Di era digital ini, media sosial tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua konten yang kita konsumsi memiliki nilai yang bermanfaat. Salah satu istilah kekinian yang semakin populer di kalangan pengguna media sosial adalah brain rot. Apa sih brain rot itu?
Istilah brain out ini digunakan untuk menggambarkan sensasi yang muncul ketika kita telah lama menghabiskan waktu yang berjam – jam untuk menggulir tanpa arah di media sosial.
Kemudian ia menikmati konten – konten yang ringan yang tidak menuntut kita untuk banyak berpikir atau banyak pikiran. Brain out bahkan terpilih menjadi kata pilihan yang ada di Oxford atau Word of the year Oxford.
Penggunaan istilah brain out saat ini melonjak drastic, mencapai angka 230 persen dari tahun 2023 ke tahun 2024. Brain rot berarti "pembusukan otak".
Dalam konteks media sosial, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi mental yang terjadi akibat terlalu sering mengonsumsi konten ringan, lucu, atau receh tanpa nilai edukasi atau informatif. Contohnya adalah video meme, tren dance, atau konten viral yang sekadar menghibur.
Fenomena ini sering kali menyebabkan seseorang merasa malas untuk memikirkan hal-hal yang lebih serius atau produktif, sehingga otak "terbiasa" dengan hiburan instan. Hal ini dapat memengaruhi fokus, kreativitas, dan produktivitas seseorang.
Ciri-Ciri Mengalami Brain Rot
Bagaimana mengetahui apakah Anda mengalami brain rot? Berikut adalah beberapa tanda:
Kesulitan fokus pada tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
Lebih memilih hiburan instan daripada membaca artikel, buku, atau informasi mendalam.
Sering menghabiskan waktu tanpa sadar di media sosial, terutama pada konten yang tidak produktif.
Cara Mengatasi Brain Rot
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
Membatasi waktu di media sosial (gunakan fitur screen time di ponsel untuk mengontrol durasi penggunaan media sosial).
Memilih konten yang lebih bermakna (mulai mengikuti akun yang memberikan wawasan, seperti edukasi, motivasi, atau seni).
Beristirahat dari media sosial (coba untuk detox dari media sosial selama beberapa hari. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas lain, seperti membaca buku, berjalan-jalan, atau berbincang dengan teman).
Bijak dalam melihat konten (menyadari bahwa tidak semua konten di media sosial memberikan manfaat. Jadilah konsumen konten yang selektif dan bijaksana).
