Lintasan.id
- Telah ditemukan hasil autopsi toksikologi pada jenazah Liam Payne.
Hasil
autopsi menunjukkan bahwa jenazah Liam Payne terdapat narkoba sejenis Pink Cocain.
Sebelum
meninggal Liam Payne diduga mengonsumsi narkoba jenis tersebut untuk
kepentingan pengobatan.
Pink Cocain
biasa dikenal dengan istilah kokain merah muda, tusi, tuci, atau tucibi.
Narkoba
itu populer di wilayah Amerika Serikat karena memiliki warna yang menarik
daripada kokain pada umumnya.
Warna
merah muda pada Pink Cocain
ditimbulkan dari pemberian warna makanan atau bahan penyedap lain.
Pink Cocain
sangat familiar pada kalangan anak muda hingga orang dewasa di klub-klub malam.
Kokain
tersebut dikonsumsi dengan cara dihirup, ditelan, atau disuntikkan menggunakan
alat khusus.
Baca Juga : 9 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Berikut
dampak mengonsumsi Pink Cocain bagi
kesehatan fisik dan mental.
1. Halusinasi
dan Gangguan Mental
Pink Cocain
atau biasa disebut dengan kokain merah muda merupakan sejenis narkoba sintesis
yang berasal dari Kolumbia.
Pada
Pink Cocain terkandung bahan-bahan
adiktif yang meliputi 2-CB, MDMA (ekstasi), ketamin, dan kafein.
Akibatnya
pengguna yang mengonsumsi Pink Cocain
dapat mengalami halusinasi dan psikedelik.
Kondisi
tersebut diawali dengan peningkatan mood secara berlebihan, euphoria mendadak,
hingga kecemasan yang tiba-tiba.
Bahkan
dalam beberapa kasus pengguna juga dapat mengalami paranoid.
Gangguan
tersebut menyebabkan mereka sulit membedakan antara realitas dan ilusi.
Jika
terus dibiarkan maka dapat meningkatkan risiko kecelakaan, perilaku berbahaya,
atau kekerasan terhadap diri sendiri maupun orang lain.
2.
Gangguan Jantung dan Sistem Saraf
Menurut
penelitian, penggunaan Pink Cocain dapat
mempengaruhi fungsi jantung dan sistem saraf secara signifikan.
Salah
satu efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan Pink Cocain yaitu peningkatan detak jantung, hipertensi, dan
serangan jantung mendadak.
Kandungan
2C-B dalam Pink Cocain dapat
mempengaruhi sistem kardiovaskular pada individu yang memiliki riwayat medis.
2C-B
juga dapat menekan sistem saraf pusat dengan cara meningkatkan suhu tubuh.
Pada
kondisi tersebut tubuh pengguna akan mengeluarkan keringat berlebihan dan mengalami
kejang otot.
3.
Overdosis
Bahan-bahan
adiktif yang terkandung dalam Pink Cocain
dapat menyebabkan overdosis.
Gejala
tersebut ditandai dengan kejang otot, hilang kesadaran, peningkatan suhu tubuh,
gagal jantung, hingga kematian.
Pink Cocain
dapat mempercepat sinyal yang diterima otak dan menyebabkan gangguan fungsi
kognitif.
4.
Ketergantungan
Penggunaan
Pink Cocain dapat menyebabkan ketergantungan
psikologis.
Makin
sering dikonsumsi maka makin tinggi pula dosis yang digunakan.
Ketergantungan
psikologis akibat mengonsumsi Pink Cocain
ditandai dengan perilaku kompulsif yang mengarah pada masalah sosial dan
profesional.
(edr)