Belakangan ini, istilah Doom Shopping menjadi perbincangan hangat di kalangan Gen Z dan milenial.
Istilah ini merujuk pada fenomena pengeluaran uang secara impulsif tanpa pertimbangan, yang sering kali dilakukan sebagai respons terhadap stres dan ekonomi.
Dalam konteks ini, doom shopping dapat diartikan sebagai tindakan menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar dibutuhkan, dengan harapan dapat meredakan perasaan cemas atau tertekan.
Menurut laporan dari Psychology Today, malapetaka belanja terjadi ketika individu merasa tertekan oleh berbagai faktor, seperti kedekatan politik, perubahan iklim, dan kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Dalam situasi ini, mereka cenderung mengeluarkan uang untuk barang-barang atau pengalaman mewah, seperti perjalanan dan makan di restoran mahal, sebagai bentuk pengungsian dari stres.
Penyebab Doom Shopping di Kalangan Gen Z
Banyak orang yang merasa bahwa belanja dapat memberikan kepuasan instan dan meredakan stres.
Dengan menghabiskan uang untuk hal-hal yang menyenangkan, mereka berharap dapat melupakan masalah yang sedang mereka hadapi.
Media sosial sering kali menampilkan gaya hidup glamor dan kesuksesan orang lain, menciptakan tekanan untuk bersaing.
Hal ini mendorong banyak orang untuk menghabiskan uang lebih dari kemampuan mereka demi memenuhi ekspektasi sosial.
Banyak Gen Z merasa bahwa menabung tidak akan membawa mereka ke mana-mana, sehingga mereka lebih memilih menikmati hidup sekarang daripada menjaga kepuasan.
Meskipun pembelanjaan malapetaka mungkin memberikan rasa puas sementara, dampaknya bisa sangat merugikan:
Pengeluaran yang berlebihan sering kali menyebabkan akumulasi utang, yang dapat membahayakan kondisi keuangan seseorang. Suku bunga yang tinggi dapat memperparah situasi ini.
Pengeluaran untuk barang-barang tidak penting dapat menghalangi pencapaian tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah atau menabung untuk dana pensiun.
Meskipun belanja dapat memberikan kepuasan sementara, rasa cemas terkait keamanan finansial sering kali setelah peningkatannya. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Cara Mengatasi Doom Spending
• Memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan sangat penting agar individu dapat mengambil keputusan belanja yang lebih bijak.
• Berbelanja dengan uang tunai daripada menggunakan kartu debit atau aplikasi pembayaran online dapat membantu mengendalikan pengeluaran impulsif.
• Menghapus aplikasi belanja dari ponsel bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi godaan berbelanja secara impulsif.