
JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengajak masyarakat Indonesia untuk berani keluar dari zona nyaman dan mulai melakukan terobosan-terobosan yang berani, bahkan jika hal itu berpotensi mengusik pihak lain. Seruan tersebut ia sampaikan dalam video monolog berjudul "Bukan Lagi Hanya Pasar Digital, Indonesia Harus Jadi Produsen Digital" yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, sebagaimana dikutip pada Selasa (27/5).
Dalam pesannya, Gibran menekankan pentingnya Indonesia untuk tidak lagi berperan sebagai konsumen semata dalam ekosistem digital global, melainkan harus bertransformasi menjadi produsen utama teknologi dan inovasi digital.
"Kita perlu keberanian keluar dari zona nyaman untuk melakukan terobosan yang mungkin mengusik pihak lain," ujar Gibran dalam video tersebut.
Menurut Gibran, hilirisasi digital bukan sekadar slogan atau jargon, tetapi sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi global yang semakin mengandalkan teknologi. Ia menyatakan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk digital asing, melainkan harus mampu menciptakan produk dan layanan digital sendiri yang mampu bersaing di tingkat global.
"Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan hidup yang lebih baik untuk semua," lanjutnya. "Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Presiden Prabowo, bahwa kita harus menguasai teknologi, kita harus menjadi produsen, bukan hanya menjadi konsumen. Apalagi Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar."
Lebih lanjut, Gibran memaparkan data yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai nilai 90 miliar dolar AS, dan diproyeksikan akan meningkat hingga 200 hingga 300 miliar dolar AS pada tahun 2030. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi Indonesia dalam sektor digital, baik dari sisi pasar maupun talenta sumber daya manusianya.
Melihat potensi tersebut, Gibran menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama melakukan transformasi digital. Ia menekankan perlunya ruang yang mendukung bagi para pelaku lokal dan talenta digital agar dapat tumbuh dan berinovasi secara berkelanjutan.
"Kita butuh champion-champion digital hasil karya anak bangsa, sebagai cikal bakal kebanggaan negeri agar mampu tumbuh menjadi raksasa digital, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negeri ini," ujarnya.
Wapres Gibran juga menggarisbawahi komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang akan terus membangun infrastruktur dan ekosistem digital nasional. Menurutnya, pembangunan ini mencakup berbagai sektor seperti pengembangan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI), machine learning, industri game, Internet of Things (IoT), blockchain, robotic, hingga regulasi dan kebijakan yang berpihak kepada pelaku lokal di marketplace dan platform digital.
"Teman-teman, kita masih punya kesempatan. Kita belum terlambat, asalkan langkah besar ini bisa kita lakukan bersama-sama sekarang," pungkasnya.
Pernyataan Gibran tersebut menegaskan bahwa arah pembangunan digital Indonesia ke depan akan berfokus pada pemberdayaan lokal dan kemandirian teknologi, dengan menempatkan inovasi sebagai fondasi utama dalam menciptakan masa depan yang lebih sejahtera dan berdaulat secara digital.