Progres investasi Apple di Indonesia kian mendekati tahap akhir, memunculkan optimisme di kalangan pemerintah. Pemerintah Indonesia optimis menyambut investasi Apple yang kini memasuki tahap akhir pembahasan. Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga menjabat sebagai Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa komunikasi intensif dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut terus berlangsung. Diskusi mendalam pun mencakup sektor strategis yang akan digarap, termasuk penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan nilai tambah industri lokal.
Dalam keterangan resminya, Rosan Roeslani mengungkapkan komunikasi dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut terus berlangsung intensif, terutama terkait detail investasi yang direncanakan. Rosan menjelaskan, “Ya Apple, kemarin malam saya 12.00 malam bicara juga dengan mereka langsung eh progresnya sangat baik, tapi memang kembali lagi kita masih fight tuning dan harapannya nanti malam karena kita disana kalau malam di kita kan disananya siang, kita akan berbicara lagi dan mereka juga sudah menyampaikan juga investasinya di dalam komponen apa saja sudah secara detail lagi dan harapannya seperti yang disampaikan dalam waktu seminggu kedepan ini sudah kita mendapatkan komitmen tertulis dari mereka.”
Rosan Roeslani mengungkapkan komunikasi dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut terus berlangsung intensif, termasuk pembahasan rinci mengenai investasi yang mencakup komponen Gonzal dan produk lain. Menurut Rosan, Apple telah menunjukkan keseriusannya dalam merealisasikan rencana ini. Perusahaan tersebut memberikan paparan terperinci mengenai sektor-sektor yang akan digarap, seperti pengembangan teknologi pendukung yang dapat meningkatkan produktivitas lokal. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk membangun industri berbasis teknologi tinggi dengan nilai tambah yang signifikan.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan tetap ada. Menurut Riefky dalam diskusi Selular Business Forum, pada Kamis (5/12/1014), alasan Apple belum mau berinvestasi di Indonesia itu karena kepastian hukum Indonesia yang masih cenderung lemah dibandingkan negara-negara Timur Tengah. Selain itu, kualitas tenaga kerja Indonesia dan tingkat produktivitas menjadi perhatian serius.
Apple, seperti perusahaan global lainnya, melakukan analisis komprehensif sebelum memutuskan lokasi investasi. Faktor-faktor seperti stabilitas hukum, infrastruktur, dan potensi pasar lokal memainkan peran penting. "Mereka adalah entitas bisnis yang selalu menghitung untung-rugi secara matang," ungkap Riefky. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan jaminan lebih kuat terkait regulasi dan pengembangan sumber daya manusia untuk menarik lebih banyak investasi di masa depan.
(Gin)