
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia secara resmi meluncurkan dua program unggulan di bidang pendidikan seni, yaitu Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan Belajar Bersama Maestro (BBM) untuk tahun 2025. Program ini bertujuan menjembatani ekosistem kebudayaan dengan dunia pendidikan dasar hingga tinggi di Tanah Air.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam peluncuran program di Gedung Kemenbud, Jakarta (9/7) menekankan pentingnya melestarikan warisan seni melalui generasi muda. "Para maestro adalah aset nasional yang keahlian dan kebijaksanaannya perlu kita wariskan," ujar Fadli. Program BBM khusus dirancang untuk mahasiswa usia 18-25 tahun yang akan belajar langsung dengan enam maestro ternama Indonesia.
GSMS yang menyasar pelajar SD hingga SMA/SMK akan melibatkan 220 seniman dan 224 sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan berlangsung 28 Juli-28 November 2025 dengan pendekatan praktik langsung berbagai bentuk seni budaya. "Ini bukan sekadar teori, tapi menghidupi semangat seni dengan memahami konteks budayanya," jelas Fadli.
Enam maestro yang terlibat dalam BBM 2025 meliputi Gus TF Sakai (sastra), Ki Purbo Asmoro (pedalangan), Iman Soleh (teater), Didik Nini Thowok (tari), Sundari Soekotjo (musik keroncong), dan Nasirun (seni lukis). Sebanyak 60 peserta terpilih akan menjalani program intensif selama sebulan (20/7-18/8) di berbagai kota.
Program ini menjadi bagian dari upaya Kemenbud memperkuat pendidikan seni sekaligus melestarikan warisan budaya melalui transfer pengetahuan langsung dari pelaku seni senior kepada generasi muda. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sekolah diharapkan dapat memperluas jangkauan dampak program.