Prabowo Subianto mengumumkan kabinet terbesar di negara ini sejak tahun 1960an, beberapa jam setelah dilantik sebagai presiden kedelapan Negara Indonesia.
Setelah dua kali gagal mencalonkan diri menjadi presiden, Prabowo akhirnya berhasil mencapai jabatan tertinggi setelah memenangkan lebih dari 58% suara pada pemilu bulan Februari, melawan dua saingannya.
Prabowo dilantik bersama pasangannya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.
Lebih dari 30 pemimpin menghadiri pelantikan tersebut, termasuk Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, Wakil Presiden Tiongkok Han Zheng, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Dia menunjuk 48 menteri dan 58 wakil menteri di kabinet barunya, dibandingkan dengan 34 menteri dan 30 wakil menteri pada pemerintahan Jokowi sebelumnya. Dia juga menunjuk lima kepala badan baru, termasuk ketua kabinet kepresidenan dan jaksa agung.
Beberapa pengamat percaya bahwa susunan kabinet yang dipilih oleh Prabowo ini, 17 dari 48 menteri diangkat kembali dari kabinet Jokowi sebagai hadiah bagi pendahulunya karena dukungan diam-diamnya dikatakan telah mendorong kemenangan elektoral Prabowo.
Pengangkatan kembali tersebut termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto kembali diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Bahlil Lahadalia tetap menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, jabatan yang baru dijabatnya selama dua bulan, menyusul perombakan kabinet mantan Presiden Widodo pada Agustus lalu, setelah menjabat sebagai Menteri Investasi. Pengusaha Erick Thohir dan Rosan Roeslani masing-masing tetap menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Menteri Investasi. Roeslani diangkat menjadi Menteri Investasi pada bulan Agustus, setelah memimpin kampanye pemilu Prabowo. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Beberapa anggota pemerintahan Jokowi lainnya juga akan bertugas di pemerintahan baru, namun dengan peran yang berbeda. Agus Harimurti Yudhoyono telah ditunjuk sebagai menteri koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, sebuah posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diciptakan oleh presiden baru. Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sebelumnya menjabat Menteri Pengelolaan Pertanahan dan Tata Ruang. Luhut Binsar Pandjaitan, seorang menteri berpengaruh di kabinet Jokowi yang mengawasi program-program seperti pengolahan mineral dan pengembangan industri kendaraan listrik dan baterai, malah memutuskan untuk mundur dan pensiun.
Beberapa orang melihat daftar ini sebagai tanda kesinambungan kebijakan di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
Dalam pidato pelantikannya, Prabowo bersumpah untuk memberantas korupsi, kemiskinan, dan mengatakan dia akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Kita harus selalu menyadari bahwa negara yang bebas adalah dimana rakyatnya bebas,” kata Presiden dalam pidatonya yang berlangsung hampir satu jam.
“Mereka harus dibebaskan dari ketakutan, kemiskinan, kelaparan, ketidaktahuan, penindasan, penderitaan.”
Di bidang kebijakan luar negeri, ia menegaskan kebijakan non-blok yang sudah lama ada di Indonesia, yaitu kebijakan yang tidak bersekutu dengan negara-negara besar.
“Kami akan menentang semua kolonialisme dan kami akan membela kepentingan orang-orang tertindas di seluruh dunia,” katanya.
Kabinet baru Prabowo akan memulai masa jabatan mereka dengan retret tiga hari di akademi militer di Jawa Tengah.